Jun 20, 2010

cinta

Dia, yang mengurus saya dan datang setiap pagi membawakan bunga mawar yang indah. Dia, yang mengatakan bahwa saya tetap cantik sekalipun wajah saya penuh dengan kerutan. Dia, yang selalu bilang, "percayalah kamu akan baik-baik saja". Dialah yang membacakan dongeng ketika saya belum terlelap dimalam hari. Dia, yang selalu memegang tangan saya lalu menaruh tangan ini didadanya dan berkata, "saya mencintaimu, lebih dari yang kamu tahu". Bahkan ketika sakit itu terasa lagi, ia tetap tersenyum dan berkata bahwa saya bisa melewati ini. Saya tau dia menangis dan cepat-cepat mengusap air matanya sebelum saya melihatnya dan bertanya kenapa ia menangis, walaupun saya tahu alasan ia meneteskan air mata itu karena...saya. Sejak dulu dia sangat sabar, menuntun saya, mengelus kepala saya, dan menggenggam tangan saya. Bahkan ketika saya sudah diperbolehkan pulang, ia menghias rumah sedemikian rapi dan disudut kamar terlihat bunga mawar putih kesukaan saya, dia membawakan satu bunga mawar putih berselipkan kertas didalamnya. "Apa ini?". Dia hanya menjawab, "Kamu bisa membuka dan membacanya sendiri". Saat saya membuka kertas itu perlahan dan membaca huruf-huruf itu satu demi satu, tulisan itu berkata, Bunga mawar cantik ini pantas untuk kamu, untuk wanita tercantik yang pernah saya lihat. Jangan berterimakasih, tapi tersenyumlah, karena itu sudah lebih dari cukup bagi saya. Saya menangis, tangisan bahagia. Lalu saya tersenyum dan memeluknya. Dan memeluk saya dengan erat, walaupun saya sakit dan lemah, dia tak pernah putus asa memberikan saya semangat, dan karena dialah saya bisa seperti sekarang ini.

Saat itu saya tahu, bahwa dialah yang dinamakan cinta



by : Clara Cynthia :)

2 comments: